5 ESSENTIAL ELEMENTS FOR CAN I FAST IF I DIDN'T WAKE UP FOR SUHOOR

5 Essential Elements For can i fast if i didn't wake up for suhoor

5 Essential Elements For can i fast if i didn't wake up for suhoor

Blog Article

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita. Sehingga kita bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara berjamaah.

Bukankah menahan anggota tubuh agar tidak terseret kepada perbuatan tercela itu lebih sulit dan berat ketimbang menahan lapar dan dahaga?

Pada bulan agung tersebut terdapat banyak kemuliaan dan keistimewaan, di antaranya adalah dilipatgandakan amal ibadah, dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan sebagainya. Momentum luar biasa ini tentu saja menjadi peluang besar bagi umat Islam untuk memaksimalkan ketaatan kepada-Nya.

Preserve if contemporary: While fresh new is finest, if you reside in a region wherever salmon is scarce, frozen salmon might be your saviour. Check out your neighborhood seafood counter and ask what's new.

Bagi orang yang berpuasa, penting sekali dalam menjaga lisan dan hati agar bisa menebar kedamaian di bulan suci Ramadhan. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Saw bersabda:

With the holy thirty day period, this common cafe is staying remodeled into a majlis camp. Savour an iftar buffet that expertly blends Californian cuisine with Mediterranean flavours.

Meskipun bulan Ramadhan mewajibkan umat Muslim untuk berpuasa sejak waktu imsak sampai maghrib tiba, namun momen berbuka kadang menjadi semacam kesempatan untuk balas dendam.

An Nakho’i rahimahullah mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhol dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya.

Perhatikanlah perkataan Ibnu Rajab berikut, ”Barangsiapa melakukan dan menyelesaikan suatu ketaaatan, maka di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk ramadhannya melakukan amalan ketaatan lainnya. Dan di antara tanda tertolaknya suatu amalan adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan. Jika seseorang melakukan ketaatan setelah sebelumnya melakukan kejelekan, maka kebaikan ini akan menghapuskan kejelekan tersebut.

Karenanya, Hujjatul ramadan fasting ramol Islam Imam Al-Ghazali berpesan kepada kita semua untuk sibuk dengan memperbaiki hati agar anggota badan menjadi baik juga, dan salah satu cara untuk memperbaiki hati adalah dengan membiasakan diri untuk terus mengawasi hati dalam ramadhan salaf setiap gerakannya. Dalam kitabnya disebutkan,

Dan barangsiapa yang mengetahui bahwa pada dirinya merupakan tempat kesalahan, aib dan kejelekan, serta mengetahui bahwa amalannya penuh dengan penyakit dan kekurangan, maka bagaimana ia bisa merasa puas dengan amalannya? Bagaimana ia bisa ridha amalan tersebut bagi Allah?”

Demikianlah ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

أَخْبَرَنَى سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: سَمَعْتُ رَسُولَ الله : يَقُولُ : ( قَالَ اللهُ - عَزَّ وَجَلَّ - : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّيَامَ ، هو لى وأنا أجزى به.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Report this page